playlist

Translate to your language :)

Minggu, 15 Desember 2013

School Journal (ep.2 big punishment)

Ep.2 BIG PUNISHMENT

hari ini hari jumat , kalian tau itu hari apa? yap itu hari yang paling malas dan semua orang akan malas pada hari itu. aku berangkat ke sekolah seperti biasa. di sekolah banyak sekali bangku yang masih kosong, "ha? kenapa sekolah sepi begini" gumam ku bertanya keadaan semua kelas yang sepi. lalu aku berlari keluar dari sekolah , disebelah sekolah ada parkiran yang besar dan diujung sana ada sebuah restoran/cafe. karena aku penasaran , aku akhirnya sampa juga ditempat itu .

tempat ini adalah mall kecil yang nya ada cafe,restoran,toko alat tulis & buku,dan tempat penitipan tas. aku mengambil dompet dan handphone dari tas ku dan aku menitipkan tas ku di tempat penitipan tas. lalu aku masuk ke cafe yang ditongkrongi oleh beberapa anak sma sepertiku.

aku duduk dengan tenang dan menikmati fasilitas (baca: wifi ) , beberapa menit kemudian ada suara mobil polisi. dia ternyata merazia murid yang bolos sekolah. dengan buru-buru aku mengambil tas di penitipan dan mengganti baju sekolahku menjadi baju outfit biasa.

aku berjalan sampai rumah , seperti biasa rumah ku sepi dan setiap hari aku memakan mie ramen.

satu minggu kemudian..

pada hari jum'at ini aku ingin kabur seperti minggu kemarin, tapi aku gagal untuk kabur dan teman-temanku semuanya masuk ke sekolah. "hai yami, oh ya kamu males ga sekolah? klo aku males banget " kata kimi, "ya sih males ,emang kenapa? " tanyaku

lalu kimi mengeluarkan kertas dari tas kecilnya, kimi menuliskan 'nanti kita semua akan kabur lewat pintu depan karena hari ini guru tidak mengawasi kita karena mereka sangat sibuk'. "tetapi mereka masih disekolah, pasti kita akan dihukum" kataku khawatir karena hanya akulah yang tau tentang peri milik zui.

"pasti kita bisa melakukan ini" jawab kimi, bel masuk berbunyi. pelajaran pertama adalah matematika , pelajaran yang aku benci. sudah menunggu sekitar 40 menit guru matematika tidak datang dan semua kelas tidak ada guru, "aku yakin ini akan terjadi" kata kimi sambil tersenyum licik. aku mengecek apakah ada guru diruangan sebelah dan ternyata semua kelas tidak ada guru dan pintu depan dibuka lebar sepertinya satpam sekolah juga pergi

Dan teman-temanku berlari dan seperti biasa aku mengikuti teman-teman ku, seperti minggu lalu aku ke mal kecil disamping sekolah. Aku duduk dikafe bersama teman-temanku , “wah masa guru-guru ga lihat kita,padahal kita tidak mengganti baju kita haha” kata kimi berbisik ke temanku. Aku hanya memainkan laptop ku dan aku melihat guru-guru yang berlalu lalang melewati mall kecil ini. Sekitar jam 11 siang aku membeli takoyaki yang sangat enak, setelah aku makan semua murid di sekolahku berlari keluar dari mall kecil dan diam di parkir mall kecil itu.

 Karena aku sangat bingung apa yang terjadi jadinya aku bertanya dengan kimi “kimi sebenarnya apa yang terjadi?” tanyaku dengan ekspresi bingung sekaligus panik, “kita dari kemarin mengadakan bolos massal, dan hari ini  guru-guru lagi sibuk dengan kasus gempa bumi setelah kamu izin itu lho..” jawab kimi sambil mengawasi keadaaan di jalan . “eh liat deh kok teman-teman kita tidak bersembunyi seperti kita” , “gak apa-apa , biarin aja yang penting gak ketahuan guru-guru kan” jawab kimi kepadaku. Tiba-tiba ada guru yang lewat membawa sayuran di kantung plastik, sepertinya dia baru pulang dari pasar. Kami berhasil bersembunyi walaupun banyak teman-temanku yang tidak tersembunyi bahkan mereka hanya duduk di tempat parkir. Sudah jam 3 sore aku bingung dan terisolasi di parkiran, xui lewat dan dia melihat aku bersama teman-temanku  membolos akhirnya dia memfoto aku dan teman-temanku.

Akhirnya dengan cepat aku kabur dari parkiran itu dan pulang kerumah. Dirumahku ayah dan ibuku berlibur ke hawai, “ahelah pasti aku selalu sendiri seperti ini” gerutuku dengan gaya yang terlalu di dramatisir.

Dua hari kemudian..

Kembali lagi hari senin yang membuat aku sangat malas, dan aku buru-buru mandi dan memakai seragam sekolahku. Sampai disekolah, aku mengambil buku pelajaran di loker ku dan di dinding pengumuman sangat ramai. “ada apa?” tanyaku, “oh ya lihat ini jam 8 pada hari ini kita akan ke gunung fuji, dan disana juga ada xui” jawab temanku dengan sangat gembira. Lalu bel masuk dan aku masuk ke kelas seni, guru seni masuk lalu membagikan kertas yang berisi tentang hukuman yang disiapkan di gunung fuji. Aku sangat takut jangan-jangan nanti hukumannya parah seperti sebulan yang lalu. Dan kata guruku kami harus pulang untuk packing tas untuk ke gunung fuji. Sampai dirumah aku packing baju dan benda lainnya yang mau dibawa ke gunung fuji, setelah itu aku langsung kesekolahan. Teman-temanku sudah siap menunggu bus yang akan mengantar kami ke gunung fuji.

Menunggu sekitar 10 menit akhirnya bus nya datang, kami semua masuk ke bus. Di bus kami diberitahu sekaligus dimarahi guru seni yang terkenal sangat cerewet, sekitar 2 jam aku dan teman-temanku dinasehatinya. Setelah itu kami makan mie ramen , menikmati pemandangan yang indah sampai berfoto-foto

Sampai di gunung fuji kami menginap di sebuah villa kecil yang ada di gunung fuji. Villa ini sangat nyaman ,sekitar jam 9 aku sangat mengantuk tiba-tiba guru seni ku memberi pengumuman untuk besok (diberi hukuman di puncak gunung fuji). Walaupun dia tidak begitu menjelaskan hukuman itu pasti hukuman itu aneh seperti sebulan yang lalu.

Keesokan harinya

Pagi hari ini aku dan teman teman ku siap untuk mendapatkan hukuman yang disiapkan oleh xui dan perinya . kami sampai di puncak gunung yang sudah melewati awan-awan, dan dibelakang ku sudah ada polisi yang mau menangkap temanku yang sangat takut ketinggian. “oh ya kamu duluan karena kamu yang bersembunyi di dalam kafe ” kata salah satu polisi , sontak aku kaget dan aku bilang ke teman-temanku “tidak apa-apa yang penting aku hidup dengan selamat bye” kataku dan temanku langsung berteriak “jangan!” setelah ia berteriak ia  langsung pingsan. “oh ya kamu pasang sabuk agar kamu selamat” kata pemandu wisata disampingku, “aku tidak perlu itu” seruku. “kenapa?” tanya pemandu wisata, “karena jika aku mati wasiat dariku hanyalah PR-PR ku yang belum selesai” jawabku . “silahkan” kata pemandu wisata itu mempersilahkan aku , akhirnya aku meluncur di prosotan yang sangat panjang dan lebar. Aku merasakan dinginnya udara dan kabut yang lewat, bisa-bisa aku sakit karena hukuman menyebalkan ini. tapi aku mencoba untuk menikmati pengalaman aneh ini .

Saat aku turun tiba-tiba ada ibuku yang langsung memelukku. “ada apa?” tanyaku, “maaf ya ma,aku selalu dapa hukuman aneh” lanjutku. “sekarang giliran kamu..” guruku memanggil temanku yang sangat takut ketinggian untuk meluncur di prosotan seram itu. “kasihan dia , oh ya mau tidak makan di restoran dekat sini?” tanya ibuku, “ok ma” jawabku dan aku langsung mengepack tas yang aku bawa dan langsung ke restoran

KEESOKAN HARINYA

aku sakit dan aku tidak sekolah hari ini aku sangat bahagia sekali.

bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar